TUGAS
KELOMPOK
HAKIKAT KOMUNIKASI LISAN
Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah :
PENDIDIKAN
BAHASA INDONESIA
Dosen
Pengampu : Drs.Susilawati, M.Pd.
ANGGOTA
:
Yommatso
Gondo A1E 311460
Norlidiya
Santi A1E 311499
Yulia
Khairunnisa A1E 311541
M.Saleh
A1E 311569
Amalia
B. Habel A1E 311587
Dian
Yovie Zpp A1E 311642
Laily
Jamilah A1E 311657
KELAS
II
DEPARTEMEN
PENDIDKAN NASIONAL
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARBARU
2012
KATA
PENGANTAR
Dengan
rahmat allah swt kami panjatkan puji dan syukur kehadirat- NYA telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah mengenai “ Hakikat komunikasi lisan ”. Terima kasih
kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penyelesaaian makalah
ini.
Dengan
bekal kemampuan dan pengetahuan yang terbatas dalam penyusunan makalah ini kami
berusaha dan memcoba semaksimal mungkin tapi kami sadar mungkin masih kurang
sempurna. Harapan kami bimbingan dari bapak supaya lebih terarah khususnya bagi
kami mahasiswa.
Tanpa
bantuan dari beberapa pihak mungkin kami tidak dapat menyelesaikan makalah
ini.dalam penyudunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab
itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan untuk lebih menyempurnakan
lebih lanjut makalah kami ini.
Tidak
ada kata lain selain ucapan terima kasih atas jerih payah yang bapak berikan
amin…….
Banjarbaru, 28 maret 2012
Penyusun kelompok II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kita
sama – sama mengetahui bahwa sekalipun bahasa merupakan sarana komunikasi yang
paling sering digunakan, tetapi ia hanyalah salah satu dari berbagai sarana
komunikasi. Dalam penggunaannya bahasa muncul bersamaan dan tak dapat
dipisahkan dari sarana komunuikasi lainnya. Sebagai calon guru, pemahaman
tentang hal itu akan sangat membantu dalam mengajarkan bahasa Indonesia dengan
baik kepada anak didik. Oleh karena itu, kami memilih judul tersebut dalam
makalah kami.
B. Identifikasi
Masalah
1. Bagaimanakah
pengertian dan karakteristik komunikasi?
2. Bagaimanakah
menjabarkan fungsi komunikasi?
3. Bagaimanakah
proses komunikasi ?
C. Pembatasan
Masalah
Untuk
menjelaskan ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang di bahas di batasi ,
yaitu hakikat komunikasi lisan.
D. Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah
deskripsi pengertian dan karakteristik komunikasi?
2. Bagaimanakahi
deskripsi proses komunikasi?
BAB II
Hakikat Komunikasi
Menurut sejumlah penelitian, sekitar 75%
waktu kita setiap harinya dihabiskan untuk berkomunikasi (Tubs dan Moss, 1991 :
4)
1.1
Pengertian
dan Karakteristik Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin
communication yang berakar dari kata communis.
Artinya adalah sama makna mengenai sesuatu hal. Dengan kata lain, suatu peristiwa komunikasi
akan berlangsung apabila orang-orang yang terlibat di dalamnya memiliki
kesamaan persepsi atau makna mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan.
Sebagai sebuah istilah, komunikasi dapat diartikan
sebagai penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi di antara dua orang
atau lebih dengan menggunakan symbol verbal (bahasa) dan nonverbal. Dengan demikian mengajar, berpidato, member
isyarat, menulis surat, membaca berita, dan melihat tayangan televise, semuanya
itu dapat disebut komunikasi. Pendeknya,
segala proses kegiatan antar dua orang (dua pihak) atau lebih untuk berbagi
informasi, ide, dan perasaan, disebut komunikasi (Hybels dan Weaver, 1992 : 6).
1.2
Karakteristik
Komunikasi
1. Komunikasi
itu unik
Unik dalam konteks ini mengacu kepada dua hal. Pertama, setiap orang memiliki kebiasaan dan
kebutuhan yang relative berbeda ketika berkomunikasi. Kebiasaan itu dibentuk dari pengetahuan,
pengalaman, potensi, serta karakter seseorang.
Adapun kebutuhan, datangnya dari tujuan dan harapan yang timbul dari
diri seseorang ketika berkomunikasi.
Termasuk ke dalam kebutuhan adalah keinginan untuk di akui, dihibur,
diberi idea tau informasi, didukung atau dimotivasi, dan sebagainya.
Oleh karena itu, wajarlah bila seorang ahli
komunikasi, Thomas Hora, mengatakan bahwa untuk dapat dipahami orang lain
sesorang perlu memahami orang itu dengan baik (Gamble dan Gamble, 1990 : 19)
Keunikan yang kedua, suatu peristiwa atau pengalaman
komunikasi yang pernah terjadi tak akan dapat terulang lagi dengan cara yang
sama persis. Pengalaman itu
berubah. Suatu tindak komunikasi
tertentu akan mempengaruhi perubahan para pelakunya sehingga kegiatan itu tidak
akan dapat terjadi lagi dengan cara yang serupa.
2. Komunikasi
merupakan suatu proses yang dinamis
Sebagai suatu proses, komunikasi adalah suatu
aktivitas yang selalu berubah, terus-menerus, tak pernah benar-benar tuntas,
dan tidak selalu jelas awal-akhirnya.
Peristiwa yang dialami sebelumnya sekalipun yang tidak disadari
mempengaruhi komunikasi yang terjadi saat itu, dan peristiwa komunikasi saat
ini akan mempengaruhi peristiwa dan situasi komunikasi saat mendatang. Proses itu disebut dinamis karena semua
factor yang terlibat dalam komunikasi orang, latar (tempat dan waktu),
peristiwa, perilaku, media secara terus menerus berinteraksi.
3. Komunikasi
itu terikat konteks
Yang dimaksud dengan konteks disini adalah segala
sesuatu yang melingkupi peristiwa komunikasi.
Termasuk ke dalamnya adalah situasi komunikasi, tradisi atau adat
istiadat, dan budaya masyarakat.
Ketidakberhasilan komunikasidapat terjadi karena para pelaku komunikasi
tidak memahamidengan hal-hal
tersebut. Wujudnya dapat berupa
kesalahpahaman atau ketersinggungan yang dapat mengakibatkan ketidaksampaian
pesan.
4. Komunikasi
itu simbolik
Kesimbolan itu karena pada dasarnya manusia berpikir
dan berlaku simbolis. Symbol atau
lambing merupakan susuatu yang digunakan dan dianggap mewakili sesuatu hal yang
digunakan dan dianggap mewakili sesuatu hal yang disepakati para
pemakainya. Dengan symbol manusia dapat
berkomunikasi untuk mengungkapkan berbagai hal secara tak terbatas.
Symbol itu dapat berupa bahasa, gerak tubuh,
ekspresi muka, gambar, warna, aroma, busana, atau kode-kode tertentu. Raut wajah, lambaian tangan, kerdipan mata,
cara berdiri atau berjalan, dan gerakan tuuh lainnya merupakan symbol untuk menunjukan
perasaan, pikiran, atau sikap seseorang.
Warna dapat menunjukan unsur
politik tertentu, kematian dan kegembiraan. Begitu pula dengan aroma, seperti bau
kemenyan dan parfum, dapat menunjukan makna atas suasana tertentu.
Diantara sekian banyak symbol, bahasa merupakan
symbol yang paling banyak digunakan dalam berkomunikasi. Karena bahasa dapat digunakan untuk
mengungkapkan sesuatu hal dari yang sederhana sampai yang rumit dan dari yang
konkrit hingga yang abstrak, baik yang berlangsung pada saat lampau, kini,
maupun mendatang; baik untuj sesuatu yang bersifat factual ataupun khayal.
5. Komunikasi
merupakan suatu transaksi
Sebagai suatu transaksi, di dalam komunikasi terjadi
proses kegiatan menyampaikan dan menerima pesan. Di situ ada orang atau pihak yang berperan
sebagai penyampai dan penerima pesan.
Masing-masing pasti memiliki kepribadian, pengalaman, suasana hati,
kesan, dan harapan yang tidak selalu sama.
Selain itu, para pelaku komunikasi memainkan peran tertentu. Apa yang kita perankan ditentukan oleh
masyarakat (norma sosial), hubungan pribadi, serta ukuran yang mengendalikan
segala sesuatu dari pemilihan kata sampai dengan bahasa tubuh.
Atas dasar itu, keberhasilan suatu komunikasi akan
ditentukan oleh kemampuan komunikator menyesuaikan diri dengan mitra
komunikasinya dan peran yang dimainkan, tujuan, serta situasi dan konteks.
1.3
Fungsi
Komunikasi
Setiap peristiwa komunikasi memiliki satu fungsi
atau lebih. Yang termasuk fungsi komunikasi adalah berikut ini.
1. Fungsi
personal, yaitu tindak komunikasi untuk mengekspresikan pikiran, sikap, atau
perasaan pelaku, seperti sedih, gembira, senang dan benci.
2. Fungsi
instrumental (direktif), yaitu kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, seperti bujuk-rayu, nasihat, adu
pendapat, pembelaan diri permintaan dan perintah.
3. Fungsi
interaksional, yaitu perilaku komunikasi untuk menjalin kontak dan hubungan
sosial, seperti sapan, basa-basi, simpati dan penghiburan.
4. Fungsi
informatif, yaitu aktivitas komunikasi
untuk menyampaikan informasi, ilmu pengetahuan, dan budaya, seperti penyuluhan,
pemberian pelajaran, tukar-berita dan
sarasehan.
5. Funsi
heuristik, yaitu tindak komunikasi yang dimaksudkan untuk belajar atau
memperoleh informasi, seperti pertanyaan
atua penjelasan mengenai suatu hal,
“Pak, mengapa ikan yang hidup di laut tidak asin dagingnya?”
6. Fungsi
imajinatif, yaitu kegiatan informasi yang bertujuan untuk memenuhi rasa estetis
(keindahan), seperti puisi, ceita, drama, dan lagu.
1.4
Proses
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses berbagai informasi,
ide serta perasaan di antara dua orang atau lebih. Proses ini bersifat aktif
karena melibatkan serangkaian kegiatan berikut yang berlangsung terus-menerus.
1. Penyandian
atau pengkodean
Penyandian
salah suatu aktivitas mental yang dilakukan komunikator atau penyampai pesan
untuk memilih dan menyusun lambang yang sesuai untuk memuat pesan yang akan
dikomunikasikan. Dalam komunikasi lisan yang sifatnya informal, proses
penyandian ini cenderung spontan dan tidak disadari. Sebaliknya dalam
komunikasi tertulis, penyandian ini
dapat direncanakan dan bahkan diperbaiki karena kita memiliki waktu persiapan
yang relatif memadai. Adapun penyandian verbal biasanya berlangsung spontan di
dalam pembelajaran. Sesekali tampak proses penyandian itu ketika kita
menggunakan bentuk tegun seperti ee, atau diam sejenak untuk berpikir dan
mencari bentuk dan cara pengungkapan yang sesuai.
2. Pengiriman
kode (transmitting)
Pengiriman
kode adalah penyampaiaan pesan melalui lambang verbal atau non verbal sebagai
saluran atau sarana komunikasi. Kegiatan ini dapat kita amati dalam kegiatan
berbahasa seperti berbicara dan menulis, atau ungkapan non verbal seperti gerak
tangan dan ekspresi muka.
3. Penerimaan
dan pemahaman kode (decoding)
Penerimaan
kode yaitu Proses kegiatan mental ynag
dilakukan oleh penerima pesan (komunikan) dalam memahami pesan yang disampaikan
oleh pihak penyampai (komunikator). Menurut para ahli komunikasi, keberterimaan
pesan itu sangat dipengaruhi oleh kejelasan komunikasi yang dilakukan.
Sedangkan kejelasan dipengaruhi oleh penguasaan komunikator atas apa yang
dikomuni-kasikannya.
Saluran
|
Pesan
|
Kesimpulannya, seperti yang pernah dikemukakan
di awal, keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan saling menyesuaikan
diri antara penyampai dan penerima pesan. Untuk lebih jelasnya, proses
komunikasi di gambarkan sebagai berikut.
Penerimaan
sandi
|
Komunikan
|
Penyandian
|
komunikator
|
Penyandian
|
komunikator
|
Penerimaan
sandi
|
Komunikan
|
Saluran
|
pesan
|
Gangguan gangguan
Proses komunikasi ini memerlukan pengiriman
(komunikator) dan penerima pesan (komunikan). Atas dasar itu, seorang
komunikator yang baik tidak hanya sekedar di tuntut mampu membayangkan,merumuskan,
mengatur, dan mengungkapkan pesan, tetapi juga merasakan tingkat pencapaian
pesan yang di tuju sesuai dengan simbol komunikasi yang digunakan.
Menurut Tubbs dan Moss (1991: 18-24), komunikasi itu
akan dapat efektif bila pesan yang disampaikan komunikator diterima mitra
komunikasinya persis sama atau hampir sama dengan yang dia maksud. Bila
dirumuskan, komunikasi yang efektif itu seperti berikut.
Penerima pesan Makna
penerima
………………... = ………………….. = 1
Pengirim pesan Maksud
pengirim
Owens (1983: 5-7)
menunjukkan tiga hal yang harus diperhatikan untuk mempertinggi
keberhasilan komunikasi.
1. Unsur
paralinguistik
Unsur paralingustik adalah suatu yang menyertai
tuturan untuk menandakan sikap (menghormati atau merendahkan) atau emosi (suka
atau tidak suka). Termasuk ke dalamnya adalah intonasi, tekanan, ritme serta
jeda. Itu semua disebut juga perangkat suprasegmental karena dapat mengubah
bentuk dan makna kalimat tanpa perubahan unsur-unsurnya. jadi kalimat Tanya
atau perintah.
-
Pergi. (jawaban atas
pertanyaan, “ke mana si X”?) (pernyataan)
-
Pergi? (respon atas
suatu pernyataan) (pertanyaan)
-
Pergi! (perintah)
2. Unsur
nonlinguistic
Termasuk
ke unsure ini adalah gerak-isyarat, ekspresi muka, gerak mata, gerak badan dan
kepala, dan jarak fisik seseorang dalam berkomunikasi.
3. Unsur
metalinguistik
Metalinguistik
berkaitan dengan rasa bahasa yang memungkinkan pelaku komunikasi memutuskan
kepantasan dan keberterimaan suatu tindak komunikasi.
Unsur-unsur
komunikasi
Dalam
praktiknya, semua unsur ini berinteraksi dan bekerja sama mempengaruhi
keberhasilan suatu komunikasi.
1. Komunikator
dan komunikan
Komunikator
adalah orang atau pihak yang memberikan
pesan melalui aktivitas verbal/bahasa (berbicara dan menulis) ataupun non
verbal/selain bahasa (gerak tubuh, ekspresi muka,busana atau tanda-tanda
tertentu). Komunikan adalah orang atau pihak yang menerima pesan. Istilah
komunikan dalam modul ini sama maknanya dengan penerima pesan. Pada umumnya
dalam komunikasi, setiap orang dapat
berperan sebagai komunikator dan komunikan dalam waktu yang bersamaan.
Perhatikan contoh berikut.
Guru : “Ratih,
Bapak sering melihatmu mengantuk ketika sedang belajar di kelas. Kenapa? Apa
Ratih kurang tidur atau terlalu banyak belajar malam. ”
Ratih : “Anu,
Pak, ee …. ” sambil memegang jemari tangannya. Mukanya menunduk dan pipinya
memerah.
Guru : “Ratih
jangan malu, katakanlah! Bapak tidak akan marah kalau Ratih punya masalah,
barangkali Bapak bias membantu. Ayo, Nak!”
Ratih : “Ini,
Pak! Ratih harus membantu ibu menyiapkan dagangan untuk besok. Ibu tidak ada
yang membantu! Kasian. Ratih harus bangun jam dua dan bantu ibu sampai pagi.
Ratih tidak punya lagi bapak.” Jawab Ratih gemetar dan matanya berkaca-kaca.
Guru : “Oo ….
”Pak Salman tercekat mendengar jawaban Ratih. Tangannya mengusap-usap rambut
Ratih. Ratih menangis. “Sudahlah, Nak. Bapak mengerti Bapak bangga mempunyai
murid seperti kamu yang rajin membantu orang tua. Kapan-kapan Bapak main ke
rumahmu, boleh?”
Ratih
mengangukkan kepala menjawab permintaan gurunya.
2. Pesan
Pesan
adalah informasi, ide, atau perasaan yang disampaikan atau diterima oleh
orang-orang atau pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi. Dengan kata lain,
komunikasi adalah isi atau muatan dari yang dikomunikasikan kemungkinan besar
dapat mempertinggi tingkat keberhassialn komunikasu, selain dengan kata-kata
dan gerak tubuh, kita pun ddapat menggunakan gambar, benda, tulisan, permainan,
yang dapat menarik siswa dalam rangka memfokuskan perhatian terhadap sesuatu
yang kita ajarkan.
3. Konteks
Komunikasi
ini terikat konteks. Artinya, suatu komunikasi tidak akan terlepas dari tempat,
waktu, dan situasi yang menyertainya.
Untuk konteks formal, misalanya, tentu lebih sesuai bila dipakai ragam formal.
Sebaliknya, untuk konteks non formal, maka penggunaan ragam santai pasti akan
lebih mengena.
4. Balikan
Balikan
(feedback) adalah respon atau tanggapan yang muncul dari penerima dan penyampai
pesan. Bentuknya dapat berupa verbal dan non verbal. Anda bercerita tentang
sesuatu yang lucu, misalnya, dan orang yang mendengarkan tersenyum. Senyuman
itu merupakan balikan bahwa orang itu menyukai cerita anda sesuai dengan yang
anda harapkan. Komunikasi bersemuka akan memberikan peluang yang lebih besar
dalam memperoleh balikan daripada komunikasi jarak jauh atau bermedia.
5. Gangguan
Setelah
menyampaikan suatu pesan, komunikator sering beranggapan bahwa pesannyan dapat
diterima oleh komunikan. Anggapan itu tidak selalu benar mungkin karena
disalahtafsirkan atau tidak dimengerti.
Segala sesuatu yang mengganggu atau
menghambat ketersampaian pesan dari komunikator ke komunikan disebut gangguan
atau interferensi.
Ada tiga bentuk atau sumber
interferensi,yaitu :
a. Interefensi
internal , yaitu gangguan komunikasi yang berasal dari diri penyampai dan
penerima pesan.Wujudnya dapat berupa keengganan membicarakan atau mendengarkan
sesuatu yang pernah disampaikan,tidak menarik.
b. Interefensi
eksternal , yaitu gangguan komunikasiyang muncul dari lingkungan atau diluar
diri penerima pesan.Wujudnya dapat berupa suara atau tulisan yang tidak jelas.
c. Interefensi
sernantik, yaitu gangguan komunikasi yang timbul karena penyampai dan penerima
pesanmemberi arti yang berbeda terhadap symbol verbal atau nonverbalyang
digunakan.Wujudnya dapat berupa penggunaan bahasa yang terlalu tinggi,tidak
jelas dan tabu.
1.5
Jenis-jenis
Komunikasi
Berdasarkan situasinya , komunikasi
dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Komunikasi
formal ,yaitu suatu komunikas yang terjadi dalam situasi yang resmi.Misalnya
dalam rapat,seminar,atau kongres.
2. Komunikasi
informal , yaitu suatu peristiwa komunikasi yang terjadi dalam situasi tidak
resmi atau santai, seperti arisan, keluarga, dan pasar.
3. Komunikasi
semiformal , yaitu suatu peristiwa komunikasi yang terjadi dalam situasi
campuran antara resmi dan tidak resmi.
Bertolak dari simbol atau lambang yang digunakan ,
komunikasi dapat dikelompokkan atas berikut ini.
1. Komunikasi
verbal , yaitu suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan melalui penggunaan
bahasa,seperti menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
2. Komunikasi
nonverbal , yaitu suatu aktivitas komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan
lambang selain bahasa , seperti gerak tubuh,pakaian,warna atau tanda-tanda
tertentu.
Dilihat
dari ada dan tidaknya media , komunikasi dapat dibagi sebagai berikut.
1. Komunikasi
tak bermedia , yaitu suatu peristiwa komunikasi yang tidak menggunakan media
apapun sebagai sarananya, seperti dalam percakapan biasa dan diskusi informal.
2. Komunikasi
bermedia , yaitu tindak komunikasi yang menggunakan media tertentu sebagai
sarananya, misalnya percakapan telepon, komunikasi melalui computer, radio atau
TV.
Menurut
sasarannya, komunikasi dapat digolongkan menjadi berikut.
1. Komunikasi
intrapersonal , yaitu komunikasi internal yang terjadi dengan dirinya sendiri.
2. Komunikasi
antarpersonal , yaitu komunikasi yang terjadi antarperseorangan.
3. Wawancara
, yaitu serangkaian tanya jawab atau dialog yang biasanyamelibatkan dua orang
dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai sesuatu hal.
4. Komunikasi
dalam kelompok kecil , yaitu peritiwa komunikasi yang terjadi diantara beberapa
orang dengan maksud untuk bertukar informasi, berdiskusi, atau memecahkan
masalah.
5. Komunikasi
masa atau publik , yaitu suatu kegiatan komunikasi dimana komunikator
menyampaikan pesan kepada sejumlah orang atau pihak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses komunikasi melibatkan serangkaian
kegiatan yang berlangsung terus-menerus. Kegiatn ini meliputi pengkodean,
pengiriman kode serta penerimaan dan pemahaman kode. Unsure-unsur yang terlibat
dalam komunikasi adalah komunikator dan komunikan, pesan, saluran, konteks,
balikan, serta gangguan. Agar komunikasi dapat berhasil de3ngan baik, maka
pewlaku komunikasi hendaknyamemperhatikan unsure-unsur paralinguistic,
nonlinguistic dan metalinguistik.
Dalam berkomunikasi, suatu kondisi yng
berbeda menuntut perlakuan yang berlainan. Atas dasar itu, maka komunikasi
dapat dikelompokkan atas beberapa jenis sesuai sudut pandangnya. Di tinjau dari
situasinya, komunikasi terbagi atas komunuikasi formal, informal dan
semiformal. Dilihat dari symbol yang dipakainya, komunikasi dapat dikelompokkan
atas verbal dan nonverbal. Dipandang dari ada tidaknya media yan g digunakan,
komunikasi terdiri atas komunikasi bermedia dan tak bermedia. Bertolak dari
sasaranya, komunikasi dapat digolongkan atas komunikasi intrapersonal,
interpersonal, wawancara, serta komunikasi dalam kelompok kecil dan besar
(komunikasi massa/publik)
B. Saran-saran
Komunikasi sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan kita berkomunikasi dengan orang lain kita bisa
saling berinteraksi dan bersosialisasi dengan baik.